Saturday, May 2, 2015

TUGAS 6

Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi menurut saya negara belum dapat dikatakan makmur.
Indonesia menjadi negara makmur dan maju merupakan impian dari rakyat Indonesia. Negara bisa dikatakan makmur jika mempunyai banyak sektor pemasukan bagi kas negara untuk pembangunan. Pemasukan negara yang berlimpah juga akan bisa mensejahterakan rakyat. Semua hal itu bisa tercapai jika Indonesia melakukan inovasi dalam membangun negaranya.


pada negara terbelakang pertumbuhan penduduk ini memberikan dampak yang menghambat pembangunan ekonomi karena kondisi yang berlaku sangatlah berbeda dengan kondisi pada negara maju. Ekonomi  pada negara terbelakang misikin, modal-modal di negara ini juga kurang, sedangkan buruhnya melimpah. Pertumbuhan penduduk yang cepat juga memperberat tekanan pada lahan dan mengakibatkan pengangguran. Belum lagi masalah penyediaan pangan yang sangat banyak. Bahkan kebutuhan untuk menyediakan prasarana kepada rakyat cenderung mengalihkan pengeluaran negara dari aktiva produktif karena itu pertumbuhan ekonomi menjadi permasalahan dan pembangunan ekonomi negara berkembang.

 
 Sifat sifat petumbuhan ekonomi
a.       Tidak memperhatikan pemerataan  pendapatan.
b.      Tidak memperhatikan pertambahan  penduduk
c.       Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d.      Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak

Beberapa faktor penting yang dianggap berpengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara diantaranya adalah:

Tanah Dan Kekayaan Alam

Factor Tanah dan kekayaan alam merupakan factor yang dapat dengan mudah digunakan untuk mengembangkan perekonomian suatu Negara. Negara dengan kekayaan alam yang tinggi dan memiliki nilai ekonomi tinggi akan lebih mudah mengembangan perekonomiannya dibanding dengan Negara yang kurang memeiliki kekayaan alam.
Sumber alam atau kekayaan alam dapat menarik investor untuk membangun sejumlah industri.  Nilai ekonomi dari kegiatan produksi pengolahan kekayaan alam ini dapat menjadi basis pengembangan perekonomian jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi beberapa Negara Asian dimulai dari sector pertambangan minyak bumi.
Namun demikian, perkembangan ekonomi suatu Negara tidaklah berarti sangat bergantung pada factor tanah dan kekayaan alam.  Beberapa Negara justru apat berkembang perekonomiannya bukan dari sector pertambangannya. Negara Jepang dan Belanda merupakan contoh Negara yang dapat tumbuh walaupun tidak memiliki kekayaan alam yang cukup namun dapat berkembang dengan pesat.

Mutu Tenaga Kerja Dan Penduduk

Mutu tenaga kerja dan masyarakat suatu Negara merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi lau pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga kerja dan penduduk akam mampu meningkatkan produktivitas  yang tinggi. Tingkat produksi akan bertambah tinggi.
Selain itu, Jumlah penduduk  juga akan mempengaruhi cakupan pangsa pasar menjadi lebih luas. Jumlah penduduk yang lebih banyak akan mendorong meningkatkan sisi permintaan. Peningkatan sisi penawaran akan mendorong pengusaha untuk meningkatkan produksinya.
Dengan demikian peningkatan mutu tenaga kerja dan jumlah penduduk akan menciptakan dorongan terhadap pertambahan produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi.

Barang Modal Dan Tingkat Teknologi

Barang modal menjadi penting dalam perkembangan ekonomi karena dengan barang modalah sebagian produk dari berbagai industry  dihasilkan. Barang modal dapat mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi. Jumlah barang modal akan menentukan jumlah produk yang akan dihasilkan.  Semakin bertambah barang modal semakin tinggi produksi yang dihasilkan dalam  suatu perekonomian
Selain itu, Kemajuan teknologi juga memberikan peran yang sangat penting dalam memproduksi barang atau produk  secara efisien. Sejumlah Negara dapat meningkatkan perekonomiannya terutama disebabkan oleh kemajuan teknologinya.  Teknologi memberikan beberapa pengaruh positif  yang dapat mempercepat pertumbuhan  ekonomi suatu Negara. Teknologi mampu mempertinggi efisiensi suatu produksi, mampu menciptakan barang modal baru, dan mampu menghasilkan barang dengan mutu tinggi yang bernilai ekonomi tinggi.

Sistem Sosial Dan Sikap Masyarakat

Dibeberapa Negara berkembang, system social dan sikap masyarakat menjadi penghambat perkembangan ekonomi yang cukup serius. Beberapa Kebiasaan atau adat istiadat yang secara tradisional dianut oleh masyarakatnya menolak untuk menggunakan cara atau alat produksi yang lebih produktif dan efisien. Masyarakat lebih menyukai menggunakan peralatan yang tidak produktif atau tidak efisien. Pada masyarakat demikian akan sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Namun demikian, beberapa Negara memiliki masyarakat dengan sikap yang dapat memberikan dorongan yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat Pada Masyarakat yang memiliki sikap hemat, dan menabungkan uangnya untuk investasi. Diketahui bahwa investasi memiliki korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

sumber :  http://indonesiatop.blogspot.com/2014/03/indonesia-sebenarnya-bisa-menjadi.html

Ekonomi Mikro dan Makro



Berdasarkan ruang lingkupnya Ilmu Ekonomi dibagi menjadi :
1. Ekonomi Mikro
- Yaitu suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
                 perekonomian.
- Aspek-aspek yang dibahas dalam ekonomi mikro meliputi:
a. Interaksi pembeli dan penjual di pasar barang dan jasa dalam menentukan tingkat harga.
Co: Tawar menawar antara pembeli dan penjual mobil di pasar mobil
b. Interaksi pembeli dan penjual di pasar faktor produksi/pasar input dalam menentukan tingkat
                        harga
Co : Tawar menawar antara pelamar kerja dengan bagian personalia di suatu perusahaan
                        konveksi
c. Tingkah laku konsumen dan produsen
- Bagaimana seorang pembeli menggunakan pendapatan-nya untuk membeli barang dan
                                 jasa
- Bagaimana penjual/produsen  menentukan tingkat produk-si dan pengalokasian sumber
                                daya yang terbatas agar efektif dan efisien
- Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro meliputi:  Individu Rumah Tangga dan Perusahaan
- Ilmu ekonomi mikro disebut juga Teori Harga

2. Ekonomi Makro
- Yaitu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis perekonomian secara keseluruhan (agregat), tidak
                 membahas hal-hal kecil/rinci.
- Aspek-aspek yang dibahas dalam ekonomi makro meliputi:
a. Inflasi
Inflasi adalah gejala kenaikan harga-harga secara umum yang disebabkan terjadinya
                        kelebihan permintaan di hampir seluruh industri dalam perekonomian nasional
b. Pertumbuhan Output
Pertumbuhan output dapat dilihat dari jumlah output/hasil produksi yang dihasilkan dari
                        waktu ke waktu. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan output sehingga kinerja
                        perekonomian bisa mengalami pasang surut/berfluktuasi.
c. Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan karena kesempatan
                        kerja yang tersedia terbatas.  
Pengangguran  yang  tinggi   menyebabkan   terjadinya    krisis
sosial dan penurunan ekonomi.
d. Interaksi denga Perekonomian Dunia
Setiap negara membutuhkan negara lain dalam kegiatan ekonominya, maka dibutuhkan kerja
                        sama ekonomi internasional terutama dalam hal perdagangan internasional.
e. Peranan Pemerintah
Untuk supaya kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lancar maka peranan pemerintah
                        sangat diperlukan melalui kebijakan-kebijakan yang diambil dalam bidang ekonomi
                        (kebijakan moneter dan fiskal).
- Ilmu Ekonomi Makro disebut juga Teori Kesempatan Kerja

  Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
1.  menganalisis harga suatu barang  
     tertentu saja
2.  menganalisis tingkah laku pelaku
     ekonomi tertentu saja ( produsen   
     atau konsumen )
3.  memahami bagaimana mengalokasi
     kan faktor produksi agar dicapai kom
     binasi yang tepat
1.  menganalisis harga barang secara
     keseluruhan
2.  menganalisis permasalahan eko-
     mi secara keseluruhan seperti pro-
     duksi nasional, pengangguran dan
     pertumbuhan ekonomi
3.  menganalisis pengaruh kegiatan
     ekonomi tertentu terhadap kinerja
     perekonomian secara nasional

Permasalahan Ekonomi Mikro
Permasalahan ekonomi mikro antara lain:
1. Masalah harga dasar (floor price) dan harga tertinggi ( ceiling price)
Penetapan harga dasar untuk melindungi produsen, sedang harga tertinggi untuk melindungi konsumen
2. Meningkatnya harga beras yang disebabkan turunnya penawaran beras akibatnya gagal panen yang  
        disebabkan puso dan bencana alam (banjir) sedangkan permintaan beras terus meningkat.
3. Kenaikan harga BBM yang menyebabkan turunnya pendapatan para sopir dan pengusaha angkutan
        umum
4. Adanya praktik monopoli oleh suatu perusahaan yang merugikan konsumen dan masyarakat.
5. Masalah distribusi barang ke konsumen yang panjang akan mengakibatkan tingginya harga jual barang
        ketika barang sampai ke tangan konsumen.

Persoalan Ekonomi Nasional (Makro)
Beberapa persoalan ekonomi nasional (makro) yang dihadapi pemerintah Indonesia yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi yang masih lamban
2. Tingginya angka kemiskinan
3. Tingginya angka pengangguran
4. Tingkat inflasi yang masih tinggi
5. Defisitnya APBN
6. Tingginya utang luar negeri
7. Naiknya harga minyak dunia sebagai sumber energi, maka perlu mencari sumber energi diluar minyak
        bumi dan menciptakan teknologi yang hemat energi
8. Menjaga stabilitasnya sistem moneter/keuangan melalui kebijakan- kebijakan yang dibuat Bank Sentral

Kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk mengatasi persoa-lan ekonomi nasional yaitu:

1. Meningkatkan investasi baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, khususnya investasi
         padat modal yang dapat memperluas lapangan kerja sehingga mengurangi angka pengangguran.
2. Penerapan program pengentasan kemiskinan, seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT), Transmigrasi,
        Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan Bantuan Lansung Tunai (BLT) untuk meringankan beban penduduk
        miskin.
3. Pembangunan proyek padat karya dan Program Pemberdayaan Usaha Kecil  Menengah (UKM) untuk
        menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran dapat dikurangi
4. Penarapan kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat kontraktif untuk mengontrol jumlah uang beredar
        sehingga tingkat inflasi berada pada level yang ditargetkan.
5. Meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor pajak dan ekspor untuk mengatasi defisit APBN.
6. Menerapkan good corporate governance untuk sistem perbankan agar tercipta sistem perbankan dan
        moneter yang sehat dan stabil.
7.     Melakukan penelitian dan pengembangan untuk mencari sumber energi alternatif pengganti BBM,  
     seperti BBG dan biomassa.

sumber : http://himawanpras67.blogspot.com/2013/03/ekonomi-mikro-dan-makro.html